Selesai packing gue baring-baring, sesuai ritual gue sebelum tidur, imajinasi gue melayang-layang, waktu itu gue inget percis, gue lagi mikirin keadaan Berau gimana sekarang? Berau itu kampoeng gue woy... Jangan tanya Berau mahluk apaan atau makanan apaan.
Gue lagi mikirin perkembangan Berau sekarang seberapa pesat, mungkinkah udah dibangun jalanan di atas jalanan ? Mungkin juga udah dibangun tembok besar mengelilingi semua perbatasan berau? Atau juga ada hotel di atas air. Angan-angan gue terus berjalan lebih spesifikasi, singkat tiba-tiba gue kepikiran tetangga gue yang dulunya sering ngajaki main kelereng, dia masih inget gak yah gue punya utang 49 kelereng, 'sebanyak itu dho?'
"Iyaa sebanyak itu", sebabnya gue ilangin kelerengnya dulu... karna yang di imajinasikan 'utang' pikiran gue langsung cepet-cepet sadar dan cepet-cepet ngelupainnya.
Anteng-anteng gue mau tidur, masuk satu sms, yang gue udah malas-malasan ngebacanya karna udah kebawa perasaan ngantuk, tapi gue baca aja dah. Setengah malas hape pun gue ambil dan gue baca...
Petaka terjadi, pesawat yang mau gue tumpangi rusak, dan mungkin perbaikan dalam jangka waktu 2 hari, Oh My God. Mengapa hari itu semua informasi datangnya secara mendadak, akhirnya debat silat dengan pihak penerbangan menghasilkan keputusan mufakat, tiket gue di ganti hari lusa dengan pesawat berbeda.
Gue berangkatnya lewat bandara balikpapan, karna samarinda pada waktu itu malah sampai sekarang gak memiliki bandara layak pakai, bandara kecil dan pesawatnya juga otomatis kecil, ada rute yang langsung ke berau, tapi harganya mahal banget, setara uang saku gue sebulan, jadi gue dan teman teman memutuskan lewat balikpapan.
Pesawat yang cancel itu membuat jadwal keberangkatan menjadi berantakan, gue mau gak mau keesokan harinya mesti ke balikpapan karna udah pesen mobil travel karna gak bisa dibatalin, dan mesti b'malam di kota minyak tersebut.
Singkat cerita keesokan harinya gue sampai di balikpapan. Kami bertiga waktu itu gue sama teman A dan teman B, kami buta sama sekali kota balikpapan. Kalau gue sih sering ke balikpapan, tapi tujuan gue cuma ke bandara, dan sempat main-main ke pantai manggar sama e-walk, selebihnya gue buta. Jadi waktu itu kami mencoba mencari hotel yang muat bertiga (kami laki-laki semua, untungnya bertiga dihotel, dan lebih untungnya lagi ga berdua dihotel, kalau berdua gue gak bayangin). Akhirnya gue coba tanya dan untunglah ada supir yang tahu dimana hotel yang gak begitu mahal tapi gak begitu murah dan layak pakai, jadilah hotel AIQO namanya, hotel yang memiliki 5 lantai, tanpa ada lantai 4, biasalah tahayul menjadi kenyataan disini angka 4 di anggap angka gak hoki, jadi kami dapat di lantai 5 kamar paling ujung, lumayanlah isinya, ada AC, TV, udah pakai power listrik gantungan kunci, kasur spring bed besar, kebetulan pas-pasan muat bertiga. Dan yang terpenting WCnya ada showernya, berarti ada tempat pelampiasan suatu saat di butuhkan.
Gue pikir ini bukan terdampar, tapi ini liburan ! Ya ini liburan ! Kami pun memutuskan untuk berjalan seharian di balikpapan, menghabiskan siang sore malam. Jadi gada istirahat, setelah sampai di hotel kami cuma giliran mandi dan membuat kopi dan teh yang udah ada di atas meja hotel dan tinggal di racik sewaktu-waktu, sambil giliran mandi, dapatlah giliran temen si A, kebetulan ia lalai dan hapenya yang penuh tanda tanya itu berserakan begitu aja, gue temen yang jahil ya gak ragu ragu buka inbox nya, alhasil gue cengengesan sendiri baca percakapan antara temen A sama pacarnya, karna gue gak begitu niat tau privasi dia, sedikit aja gue baca dan gue takut tiba-tiba dia nongol dari WC tau hapenya di baca, muka monsternya keluar, badannya tambah gede, cuman ultramen yang bisa melawannya, ngomong-ngomong soal ultramen, gue bingung dengan ni mahluk, kalo udah ngalahin monster dia itu terbang ke langit ngapain yah? Apa hubungannya menang sama terbang ke langit?
Yaudah tutup buku soal ultramen, gue taruh hapenya, akhirnya gada kerjaan gue sama temen B yang nunggu giliran, "its time to narsis !" Akhirnya poto-poto berdua deh, ya nambah-nambah pengalaman lah sama temen B gue ini, walaupun poto poto kita terlihat semacam laki-laki yang sedang cenat-cenut dan gusar gara-gara belum ketemu juga alamat yang di tuju.
Alhasil kami bertiga udah selesai mandi, dan turun lift, meninggalkan hotel. Karna kami cukup bekal untuk daerah-daerah yang mau kami tuju, kebetulan hotel itu di tempatkan di kota. Sasaran pertama kami mengunjungi mall balcony city balikpapan.
Gue agak sedikit bingung tatanan mall ini, mall ini strategis karna langsung bersampingan dengan laut, mallnya juga luas banget, juga futuristik, disini kami menemukan sisi keindahan makan dengan sajian pemandangan laut di sekitarnya, tepatnya makan di solaria, solaria ini berdepanan dengan laut di lantai yang cukup tinggi, gilaaa indah banget, angin sepoi sepoi menambah cita rasa duduk di teras luar solaria, sayang temen A ga bawa kamera DSLR nya, poto mobile ga sanggup mengalahkan terangnya cahaya, jadi cuma kepuasan batin sesaat yang dirasakan tanpa membawa pulang sebuah dua buah pengambilan dokumentasi di tempat yang langka ini, di kampoeng halaman gue seeh banyak, secara kota wisata. Di samarinda yang langka, kalau di samarinda sih yang mau poto sama sungai musiman ada, di depan lembuswana tepatnya, tapi setelah hujan deras beberapa jam. Oke lupakan kota tepian.
Tak habis disitu, di balcony city juga temen B menghabiskan sebagian waktunya dengan main pump, saat itu antri ngpump nya karena ada anak smp bolos, esensi bolos muncul karena gue liat mereka masih pakai seragamnya tapi main-main di mall gak ingat waktu. Main pump dimata gue gak banget, tap banget dimata temen B, temen B cukup ahli ngpump, mungkin karena sering pup, gak tau juga gue hubungan antara pump sama pup. Mungkin di undang-undang dijelasin.
Setelah teman B lelah memainkannya kami sempatkan nonton di bioskop XXI balcony city, waktu itu kebetulan ada film yang gak di tayangkan di 21 samarinda, diangkat dari novel best seller "hafalan solat delisa", kami menontonnya, sebenarnya salah tontonan karena filem itu lebih khusus untuk anak-anak yang udah megang hape ipad atau blackberry, yang udah punya pesbuk, yang sering update status sok-sok cinta-cintaan, supaya mereka sedikit banyak diberi ilmu rohani lewat tayangan itu. Tapi gak apa-apa gue menikmati aja, yang ada gue dapat satu kesimpulan yaitu skenario yang buat gue ngakak ketawa, dimana tim SAR amerika membantu korban bencana Tsunami aceh 2004 silam, mengingatkan dengan filem-filem indosiar. Daripada tanda tanya besar, udah nonton aja, bajakannya udah rame koq dijual.
Akhirnya selesai juga kami menontonnya lalu kami melanjutkan perjalanan ke e-walk.
E-walk |
Lanjut perjalanan lagi ke balikpapan plaza.
Balikpapan Plaza |
Dan akhirnya kami sampai juga di hotel jalan apt.pranoto kamar 311 itu, kami pun giliran mandi lagi. Khusus untuk gue, setelah gue mandi gue ke lobi hotel, kebetulan hotspotnya cuma bisa disitu, gue lanjutkan kebiasaan rutinitas gue sehari-hari, online online, buka pesbuk, buka twitter, ngblog, ke goal.com, sekali kali cek lagu baru di stafa.com sampai pukul 12 malam.
Dari jam itu sampai gue sampai diberau tepatnya di rumah gue keesokan harinya, udah ga penting gue ceritain, karena banyak kesialan yang kami alami, khususnya dan penyebabnya gara-gara temen B. Harusnya sepulang kami di bandara bisa ketemu ayu ting ting cuma beda beberapa sekon aja memasuki ruang tunggu, padahal udah tiap saat nemani dia ngpump, buat masalah terus. Haha
Itulah perjalanan yang tak sengaja tapi tak terlupakan. Hikmahnya kalo gue berangkat sama temen B semoga dia gak buat sial lagi, jadi berkah deh berangkatnya.