Halaman

****** TIK YANG FENOMENAL******

Wiedhodho Casper
Kami anak SMA Plus 4 Kabupaten Berau patut berbangga hati memiliki sosok orang sekaliber Bapak Wiedhodho Casper begitulah nama kerennya ;).

Metode pembelajaran yang di ajarkan pun menyimpang dari SKM yang ada. Eitzzz… Menyimpangnya ke arah mana dulu, ya tentunya ke arah positif donk, di SMA Plus ini rasa-rasanya pelajaran komputer adalah salah satu item yang membuat SMA 4 Berau ini berlisensi ‘PLUS’ walau pun masyarakat Berau tak sampai jauh memandang pada sisi pelajaran komputer ini, masyarakat malah condong hanya melihat satu sisi bahwa SMAN 4 BERAU memang pantas PLUS dari raihan gelar demi gelar maupun Juara demi juara di semua bidang khususnya di bidang akademik, namun mereka tak melihat ada satu hal yang sangat fenomenal di dalamnya, yaitu pelajaran komputernya atau di kenal dengan TIK. Bagaimana tidak?

Sejak kelas 11 kami telah  mengenal bahasa pemprograman, mengenal yang saya maksud adalah bukan sembarang mengenal, tapi di gembleng untuk memperdalam materi yang seyogyanya di dapatkan di perguruan tinggi khususnya di bidang IT. Tak heran jiwa-jiwa kami telah terpasang sedikit banyaknya ilmu ‘0 1 0 1 0 1 0 1’  berkutat di dunia bilangan biner maksudnya :D

Sebut saja c++. visual basic, java, jtme etc, belum lagi dari dunia hitamnya yaitu dunia hacker, dan dunia hiburannya seperti editing dgn coreldraw photoshop plus buat animasi flash (namanya aja dunia hiburan, tp tgasnya tetap harus ekstra di selesaikan bermalam-malam T.T) hummm... yg jelas trgantung seleranya si master mau kasih kita makan materi apa >.< karna kata beliau word excel itu saya anggap kalian telah dptkan di SMP jadi di bahas sepintas angin lalu, tidak perlu berkepanjangan weh weh

lupakan yg lain, mari ke bahan utama yg di ajarkan beliau yaitu bahasa pemprograman...
Lantas apa yang di dapat dengan bisa belajar bahasa pemprograman?

Jawabannya sangat simpel, ‘kita bisa tahu apa artinya hidup’.

Lho kok malah gag nyambung ya jwabannya?

Oke saya jelaskan, maksud dari jawaban di atas adalah ruwetnya bahasa pemprograman membuat kami kebakaran jenggot setiap tugas yang di berikan oleh Sang Master, Master menguji kekreatifan kita dalam menjalani tugas demi tugas yang di berikannya, dari banyak survei teman saya sih katanya Master seringkali hanya menjelaskan sedikit materi-materi pemprograman, setelah itu di kasih tugas…

Dan tugasnya pun di jamin tidak bakalan selesai jika hanya mengandalkan catatan yang di berikannya, karna Master memberikan catatan hanya sedikit saja fungsi-fungsi skrip, setelah itu kita di buat kerja keras untuk mengerjakan tugas dengan pengembangan fungsi-fungsi yang belum di berikan beliau, dengan sangat terpaksa dan hati yg tak tentu arahnya ya di cari sendiri itu materinya. Biasanya dgn bntuan mbah google, tp itu pun sulit sekali di mengerti kalau pun sudah di dapati, harus di runtut dan di pahami dgn jelas satu per satu fungsi kata #brrrr

Memang begitulah sosok seorang Master, ingin membuat kita kesusahan. Lalu berbagai cara lah kami lakukan guna menyelesaikan tugasnya, kadang-kadang tanya sama orang yang ahli di bidang pemprograman mungkin walaupun rumah  orang itu jauh di seberang Samudera akan kami lintasi guna menyelesaikan tugas tersebut, karna bagi kami tugas adalah harga mati yang harus di kerjakan entah itu yang di kerjakan hasilnya cacat maupun tidak yang jelas itulah tanggung jawab kami sbg siswa, yang penting harus selalu berusaha setiap tugas demi tugas yang di berikan.

Kadang juga sampai berlarut-larut di rumah teman yang sudah cakap dalam materi tertentu untuk di bantu menyelesaikan tugas yang belum selesai, dan cara lain yang cukup ampuh adalah ngopy paste punya teman, kami juga anak SMA PLUS, skrip bisa di rubah sedemikian rupa sehingga tidak bakalan bisa di telaah beliau katanya sih beliau bisa tahu klo kedapatan punya kita copy paste sama yg lain dan pastinya gag bakalan di terima tapi sebenarnya sering kok kita-kita lolos dari penilaian beliau karna pengubahan secara drastis itu mudah saja ( buka kedok) :D hoho peace!!!

Tapi nda gitu juga kali nyelesaikannya, copy paste kami bukan sembarang copy paste, ya tentunya apa yang di copy paste brusaha di mengerti, lalu apabila sewaktu-waktu beliau tanya, ya bisa donk di jawab :)

Begitulah deskripsi singkat bagaimana hiruk pikuk yang terjadi saat TIK itu mulai hadir dan menerka di kehidupan ini, rasa-rasanya kami harus kerja keras, entah apapun itu caranya. Katanya Tuan Virus d.film 3 idiot “Semua halal dalam cinta dan peperangan”

Bagi kami TIK sama saja berperang untuk menaklukannya,
Emmm…
Apalagi dengan metode mutakhirnya Beliau saat ini, tidak lain dan tidak bukan adalah Ulngan Exam Online. Jarang-jarang lho ada yang beginian, susah sih nda, tergantung materinya juga. Tapi kesenangan yang tiada tara adalah bagi orang2 facebooker, pasti seneng banget kalau ada exam online, coz di obrolan chatting rasa-rasanya bisa mencapai rekor MURI yg online….wkwk

Saalluuttt utk beliau, byak skli cara mngajar yg inovatif bsa kami rasakan, wlwpun condong susah skli...!!!!!

Begitu lah sosok master dhodho di SMAN 4 Berau, selain figur yang menonjolkan keakraban dengan anak didiknya, beliau juga di kenal lain daripada yang lain. Susah mendeskripsikannya, yang jelas kedatangan beliau jelas-jelas memberikan kemajuan, itu tidak bisa di pungkiri lagi…

Featuring Miss.Yeyen Mustofa, Master Dhodho berjibaku untuk menciptakan anak didik yang luar biasa khususnya di bidang IT, apakah racikan pedas beliau akan benar-benar terwujud kelak?

So buat para ade kelas yang masih duduk di kelas X, nikmatilah 2 periode ke depan bersama beliau, niscaya engkau akan tahu apa artinya hidup. :p

En buat adik kelas q tercinta di kelas XI, tenang saja penderitaan belum berakhir, masih ada satu tahun untuk merasakan ganasnya atmosfer bahasa pemprograman dan program2 ternama lainnya seperti di bidang editing, ada adobe photoshop, flash, corel draw, etc…

But sesuai motto SMAN 4 BERAU jangan di lupakan guys…

You can if you believe “amun dangkita dampa dapai”

Yah nikmati ajj lah,toh dunia pasti berputar hingga smuanya akan brlalu begitu saja...
Where there's a will there's a way

Inilah dia catatan singkat saya untuk Master Dhodho dengan senjata motto andalannya 'Senang meliat orang susah, susah meliat orang senang'

maju terus pak…!!!!!
You are very Fenomenal ;))

[catatan ini di tulis saat menginjakkan kaki di kelas 12 , 12 Desember 2010]

Tragedi Pengibaran Bendera Polandia

Matahari yg tingginya kurang lebih 30 derajat dari ufuk timur menghiasi pagi itu, berkumpulah beberapa manusia-manusia remaja yang mulai menginjak ke masa alay membentuk barisan rapi tanda upacara bendera akan segera di mulai, kebetulan saya punya kelas yg menjadi prajurit-prajuritnya.
 

senin pagi waktu setempat sebelum upacara nyaris di mulai, tentunya setelah weekend banyak hal yang bisa diceritakan, begitulah pemandangan yg gue liat dari depan (ceileh gue... sekali-kali orang pertama pelaku sampingan ceritanya pake 'gue' ya? jadi ke metropolitan gitu... hwehwehwe) yaudah lanjut. sampe mana tadi?  

sedang connect ke alur cerita, connected succesfully!

oke suasana yang gue liat dari depan selaku pembaca doa (ntah ketiban sial apa gue yg begini di tunjuk jadi pembaca doa) ya di jalani aja lah di yakini dlam hati di amalkan lewat perbuatan insya Allah gue bisa ngjalani tugas yg berbicara soal dunia kerohanian tersebut...


pemandangan tampak depan sebelum upacara dimulai terlihat, anak-anak pada berisik dengan lawan bicaranya masing-masing padahal baru ga ketemu sehari doang yaitu hari minggu, eh ceritanya di barisan bak novel harry potter panjangnya, begitulah mereka saling berbagi cerita paling tidak untuk yang cowok2 topik senin pagi selalu seputar si kulit bundar yg tayangnya dari minggu malam sampai senin dinihari atau ga topik yg paling anget kalo pagi-pagi baru turun sekolah ya seputar tugas smbil bisik-bisik dari kejauhan pun terdengar 'udah ga tugas fisika? nanti gue liat yah?' keliatan banget sebagian besar mimik wajah mereka walau gue dari kejauhan gue tau itu karna gue juga pernah ngalaminnya -_-
itu sih radar yg coba gue tangkap tentang kisruhnya barisan sebelum upacara dimulai.

guru mulai berdatangan dan masuk ke tempat upacara, kemudian untuk coba memastikan perwakilan dari organisasi OSIS didepan sedang sibuk bergelut dgn benda hitam berbentuk silinder yaitu mic si pengeras suara, masih berfungsi kah mic itu atau tidak ?

sang protokol pun memulainya "upacara hari senin tanggal... tahun... segera di mulai..." serentak kekisruhan barisan pun konon tinggal cerita dan para peserta pun dalam waktu singkat langsung berbaris rapi.

yah perasaan gue sih awalan yg baik untuk kelas gue menjalani upacara tersebut, gue yang tepat menghadap ke matahari sebagai pembaca doa meliat susunan jalannya upacara tersebut secara rinci dengan pandangan luas dari depan sejak pemimpin masuk, penghormatan-penghormatan, sampe pembina masuk ke podium.

namun perasaan yang janggal berlabuh di hati ketika protokol membacakan "pengibaran bendera merah putih yang di iriingi lagu indonesia raya" meliat trio temen gue yang kali itu kedapatan tugas berat yaitu sebagai pengibar bendera, perlahan tapi pasti mereka memulainya "siap gerak, langkah tegak maju jalan" melihat muka-muka mereka, semacam mencoba tampil tegar dengan menutupi rasa gugup yang menghinggapi, gue bantu doa juga dari sini meliat aksi mereka 'semoga mereka berhasil melewatinya' entah lah tp menurut gue awalan yang cukup baik juga mereka lakukan, hingga akhirnya panas yang terik menghampiri menunggu terlalu lama apalagi waktu mereka mengikatkan tali bendera tersebut, gue yang berdiri dengan keringat bercucuran mencoba tetap tampil elegan karna sesekali gue liat para peserta ada yang melirik-lirik gue mungkin bosan juga melihat trio pengibar bendera tersebut, jadi pandangan mereka pada ke gue  :D *hahaha GR*

seperti sedang mengunduh file berukuran 100 Mbps dengan kecepatan rata-rata 10 kbps, 10 kbps karna kuota modem udah mncapai maksimal sehingga kecepatan menurun dan mengakibatkan menunggunya lama banget. begitulah rasanya menunggu mereka mengikatkan tali bendera tersebut, sedang menunggu dan menunggu... entah gue lagi asyik ngapain terlihat bendera tersebut telah selesai diikat.

ada sedikit perasaan janggal dengan waktu yang cukup lama melihat mereka akan mengibarkan, *jreng jreng* satu orang yang mendapat tugas untuk mengibarkan setelah di ikat, ia pegang kedua ujung bendera, bersiap mundur tiga langkah kebelakang dan ia pun melakukannya dan dengan lantang mengatakan 'bendera siap !!!!'

ya... pucuk di cinta ulampun tiba, perasaan was-was td benar-benar terjadi, sejatinya bendera merah putih yg berkibar, eh ini malah bendera polandia yg berkibar (kebalik maksudnya), untunglah ketegasan daripada pembina mengambil tindakan untuk mengulang pengibaran tersebut, alhasil kesempatan kedua mereka lakukan dengan segumpal, segercap dan segudang rasa malu mereka ulangi dan syukurlah berhasil.

namun bagaimanapun rasa malu yang ada begitu terasa, tepat kejadian tersebut seluruh petugas langsung tertunduk lesu, mungkin begitulah cara mngungkapkan tragedi maut itu terjadi, apalagi wali kelas kami yang terbilang sangat easygoing sentak untaian kata-kata pedasnya terdengar keluar dari mulutnya karna seumur-umur peristiwa itu terjadi mgkin baru kali itu di kehidupan beliau, mungkin bukan cuma beliau, saya teman-teman dan di hadapan Tuhan mungkin itulah peristiwa pertama yang terjadi sejak indonesia berdiri, betapa perjuangan pahlawan yg sampai titik darah penghabisan, kami dengan sangat ceroboh melakukannya, malu kami tanggung bersama, sejak itulah kami sadar latihan yang sering cengengesan ketawa-ketawa tidak serius menganggap remeh, semuanya terbayar dengan hasil yang mengecewakan.

(kejadian ini pernah kami alami sekitar akhir tahun 2009, perlu di ambil hikmah namun jangan di ulangi)